Ratusan Ribu Pohon Jaga Sumber Air di Klaten, Mulai dari Durian hingga Anggrek

Liputan6.com, Jakarta – Ada berbagai cara yang dilakukan Danone Indonesia melalui Danone-AQUA dalam menjalankan komitmen berkelanjutan. Salah satunya melalui keterlibatan aktif dalam upaya pengelolaan sumber daya air berbasis Daerah Aliran Sungai (DAS) secara terpadu dari hulu hingga hilir di seluruh wilayah operasionalnya, termasuk di Klaten, Jawa Tengah.

Karyanto Wibowo sebagai Direktur Pembangunan Berkelanjutan Danone Indonesia, sebagai anggota Koalisi Air Indonesia, mereka aktif dalam pengelolaan air dan pengelolaan sumber daya air di DAS.

“Kami menyadari bahwa mendorong upaya keberlanjutan merupakan langkah penting untuk memberikan dampak nyata bagi kelestarian lingkungan dan masyarakat. Bisnis ini juga mendukung pertumbuhan ekonomi lokal melalui berbagai kegiatan pemberdayaan masyarakat,” kata Karyanto dalam Liputan6.com di Klaten, Jawa Tengah, Rabu, 12 Juli 2023.

Komitmen Danone-AQUA dalam pengelolaan sumber daya air di sub DAS Pusur diwujudkan melalui rangkaian upaya kolaboratif yang terintegrasi dari hulu, tengah hingga hilir Sungai Pusur, Jawa Tengah. Di hulu DAS Pusur, Danone-Aqua dan Lembaga Pengembangan Teknologi Perdesaan (LPTP), yang merupakan bagian dari Pusur Institute, telah menanam 141.041 pohon jenis mahoni, suren, sengon, cengkeh, durian dan kakao.

Bersama masyarakat, Danone-AQUA juga membudidayakan 1.500 bibit kopi di Desa Sangup dan 2.000 bibit di Desa Mriyan sekaligus memproduksi Kopi Merapi Lestari. Selain kopi, Danone-AQUA juga mengembangkan bisnis anggrek, teh lokal, jahe merah dan jahe putih.

Hasil panen dari berbagai tanaman ini biasanya dijual untuk menambah pendapatan masyarakat setempat. Beberapa tanaman bisa menjadi investasi di masa depan karena baru bisa berbunga beberapa tahun ke depan, seperti anggrek.

Di wilayah tengah DAS Pusur, Danone-Aqua bersama Gita Pertiwi dan sejumlah anggota Pusur Institute lainnya mendorong penerapan pertanian ramah lingkungan dengan mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia dan pestisida. Upaya ini dilakukan untuk mengurangi dampak pencemaran air sungai. Mereka juga menanam tanaman keras seperti alpukat dan lemon California di Desa Sudimoro untuk menjaga kualitas air dan mencegah potensi bencana alam di kawasan tengah DAS Pusur.