Berlian terkenal yang dikenal sebagai Koh-i-Noor terkadang menjadi bagian dari mahkota yang dikenakan oleh wanita di keluarga kerajaan. Ini adalah batu yang sangat kontroversial.
Berlian awalnya milik kerajaan Sikh pada abad ke-19, tetapi British East India Company memaksa mereka untuk menyerahkannya selama Perang Anglo-Sikh Kedua. Lord Dalhousie, Gubernur Jenderal India, kemudian memberikan berlian tersebut kepada monarki.
Setelah suaminya, Pangeran Albert, mengembalikannya, Ratu Victoria mengenakan Koh-i-Noor sebagai bros, batu yang kemudian menjadi bagian dari Permata Mahkota. Dalam beberapa dekade terakhir, beberapa negara telah mengklaim kepemilikan Berlian Koh-i-Noor, tetapi pemerintah Inggris menolak untuk mengembalikannya.
Para bangsawan jelas menyadari kontroversi itu. Mereka telah menyatakan bahwa berlian itu bukan bagian dari mahkota yang dikenakan Camilla saat penobatan.
8. Mencoba mencuri Permata Mahkota pada tahun 1671
Permata Mahkota Inggris saat ini terancam hanya satu dekade setelah dibuat. Seorang yang terkenal dan buronan saat itu, Thomas Blood, dan kaki tangannya berhasil merebut Mahkota St. Edward, Tongkat Kerajaan dengan Salib, dan Orb Penguasa sebelum ditangkap.
Apa yang terjadi selanjutnya bahkan lebih aneh. Alih-alih mengirim Darah ke penjara, Raja Charles II memaafkannya dan memberinya tanah di Irlandia.