Liputan6.com, Jakarta – Yunani memutuskan untuk menutup kawasan Acropolis kuno selama periode gelombang panas untuk melindungi wisatawan. Melansir dari The Guardian, Selasa (18/7/2023), otoritas di Athena mengumumkan penutupan Bukit Acropolis, lokasi kuil Parthenon yang menjadi tujuan jutaan wisatawan setiap tahunnya, mulai pukul 09.00 WIB hingga 17.00 WIB ( 0900 GMT-1400 GMT), pada hari Sabtu, 15 Juli 2023.
Badan Meteorologi Yunani memperkirakan suhu akan mencapai puncak sekitar 41 derajat Celcius di Athena pada tengah hari. Namun, suhu di lokasi tersebut biasanya lebih tinggi karena ketinggiannya yang tinggi dan kurangnya naungan. Diperkirakan suhu tinggi ini akan bertahan dalam beberapa hari mendatang.
Mengutip DW, Menteri Kebudayaan Yunani Lina Mendoni mengatakan, tubuh manusia akan terasa lebih panas jika berada di puncak Acropolis. Karena itu, kementeriannya memutuskan menutup kawasan candi kuno dengan tujuan “melindungi pekerja dan pengunjung”. Acropolis pada waktu normal biasanya buka dari jam 8 pagi sampai jam 8 malam setiap hari.
Keputusan penutupan tersebut mengecewakan beberapa wisatawan yang ingin melihat situs arkeologi yang terdaftar di UNESCO tersebut. “Saya bahkan membeli tiket 50 euro untuk melewati antrean dan saya tidak bisa memasuki tempat itu,” kata seorang turis kepada Associated Press.
Dalam beberapa hari terakhir, otoritas Yunani mengambil sejumlah langkah untuk menghadapi gelombang panas yang hebat di Acropolis. Awal pekan ini, sejumlah pekerja membangun shelter di pintu masuk kompleks.
Pada hari Kamis dan Jumat, Palang Merah Hellenic membagikan botol air dingin kepada pengunjung yang kepanasan. Koordinator Palang Merah, Ioanna Fotopoulou mengatakan, paramedis juga siap memberikan pertolongan pertama kepada sejumlah wisatawan yang menunjukkan gejala dehidrasi dan pingsan. Situs wisata populer lainnya di sekitar Batu Suci tempat Akropolis berdiri, seperti Agora Kuno, akan tetap dibuka.