CEO & Co Founder Indonesia The Land of Content, Richard Buntario, menyatakan, “Kita akan mulai dari website. Indonesia The Land of Content nantinya akan menjadi super apps, akan menjadi aplikasi dimana para pembuat konten berada di upstream dan downstream.”
Menurutnya, yang dibutuhkan pembuat konten adalah memproduksi konten di lingkungan yang nyaman, aman, dan efisien, sehingga nantinya Indonesia The Land of Content akan memberikan layanan yang lengkap.
“Jadi, kalau datang ke desa tutup air terjun, di sana terasa ada Wi-Fi, listrik, homestay yang nyaman, segala macam desa wisata (fasilitas) yang bapak (Menparekraf) kerjakan, siap banget. untuk melayani mereka (wisatawan),” ujarnya lagi.
Layanan perhotelan akan tersedia di aplikasi dan situs web Indonesia The Land of Content. Disebutkan bahwa Indonesia adalah negara pertama di dunia yang mengklaim sebagai negara dengan banyak konten. Dengan munculnya inisiatif ini, bukan berarti tidak ada konten tentang potensi Indonesia di banyak kanal daring.