Pemerintah India sebelumnya menutup ribuan pabrik di sekitar kompleks wisata Taj Mahal sebagai tanggapan atas laporan kerusakan yang diterima. Namun, menurut para penggiat lingkungan, kebijakan tersebut belum cukup efektif untuk mengurangi risiko rusaknya salah satu bangunan tujuh keajaiban dunia tersebut.
Salah satu isu yang menjadi sorotan adalah penanganan sampah yang tidak efektif di Sungai Yamuna yang mengalir di dekat Taj Mahal. Konon limbah tersebut membuat serangga memilih untuk buang air besar di dinding Taj Mahal sehingga berisiko mengalami perubahan warna dalam jangka waktu yang lama.
India, negara terpadat di dunia, adalah salah satu negara yang paling parah terkena dampak krisis iklim, menurut Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC), yang berpotensi memengaruhi 1,4 miliar orang di seluruh negeri. Beberapa bagian India utara, termasuk Agra, tetap berisiko tinggi terkena banjir dalam beberapa minggu mendatang karena hujan lebat yang terus menerus dan air yang keluar dari bendungan, menurut pihak berwenang India.
Sementara itu, puluhan situs Warisan Dunia terancam banjir dan erosi akibat cuaca ekstrem yang semakin intens. CNN mengatakan mural dan patung gua Buddha kuno di sepanjang Jalur Sutra China, yang berasal dari abad ke-4, berada di bawah “ancaman langsung” dari curah hujan ekstrem yang disebabkan oleh perubahan iklim, demikian temuan para peneliti.
Mereka memperingatkan bahwa seni di beberapa gua sudah menunjukkan tanda-tanda pembusukan dan beberapa artefak bisa hilang dalam beberapa tahun. Di Korea Selatan, hujan lebat telah merusak puluhan situs warisan budaya, kata Administrasi Warisan Budaya (CHA) negara itu Selasa, 18 Juli 2023.