Taliban Tutup Salon Kecantikan Karena Dianggap Menguras Kantong Pria, Wanita Afghanistan Gelar Demonstrasi

Menanggapi kritik PBB, Menlu Taliban di Kabul menyebut hal itu sebagai upaya mencampuri urusan dalam negeri negaranya, dikutip dari laman VOA Indonesia, Sabtu, 24 Juni 2023.

“Emirat Islam Afghanistan tetap berkomitmen pada norma dan kewajiban internasional yang tidak bertentangan dengan prinsip hukum Islam, bertentangan dengan norma budaya Afghanistan, atau mengganggu kepentingan nasional kami,” kata Taliban dalam sebuah pernyataan, menggunakan nama resmi pemerintah.

Taliban tidak diakui oleh pemerintah atau organisasi internasional mana pun. Pengekangan terhadap perempuan dan anak perempuan dianggap sebagai rintangan utama dalam upayanya untuk diakui sebagai pemerintah Afghanistan yang sah.

Saat memberi pengarahan kepada Dewan Keamanan PBB hari Rabu, Roza Otunbayeva, mantan kepala Misi Bantuan PBB di Afghanistan, mengkritik dekrit Taliban yang melarang organisasinya dan lembaga lain untuk mempekerjakan wanita lokal.

Dia mendesak Taliban untuk “mencabut” larangan itu untuk memungkinkan PBB melanjutkan dukungan penuhnya kepada jutaan keluarga Afghanistan yang sangat membutuhkan bantuan. Otunbayeva juga menolak gagasan Taliban untuk mengganti semua staf perempuan dengan staf laki-laki.