Kemudian ada Yogyakarta di posisi ke-48 dengan skor 4,4 dari 5. Disebutkan bahwa Yogyakarta adalah kota kaya budaya yang terkenal dengan seni tradisional, musik, dan kedekatannya dengan candi kuno Borobudur dan Prambanan.
“Kancah kuliner lokal Yogyakarta merupakan pameran yang menarik dari masakan tradisional Jawa, disertai dengan pasar jajanan kaki lima yang semarak,” katanya.
Makanan tradisional Yogyakarta bercirikan rempah-rempah yang aromatik, kaya rasa dan tekstur yang beragam. TasteAtlas menulis, “Penduduk setempat menyukai gudeg, semur nangka manis dan gurih yang menjadi simbol lanskap kuliner kota dan warisan Jawa.”
Karena Bandung (80), Padang (89), Surabaya (94), dan Malang (99), tidak masuk dalam 50 besar, tidak ada penjelasan lebih lanjut tentang keempat kota tersebut. Masing-masing mencatat skor 4,37; 4.37; 4.36; dan 4,36 dari 5.
Sementara itu, di peringkat teratas adalah Florence, Italia, dengan skor 4,71. “Florence, tempat lahir Renaisans, adalah kota yang kaya akan sejarah, budaya, dan arsitektur yang menakjubkan,” tulis TasteAtlas.
“Kuliner lokal adalah perpaduan yang menyenangkan antara pesona dunia lama dan inovasi kuliner modern, dengan penekanan unik pada santapan dari peternakan ke meja dan sederetan trattoria yang dikelola keluarga,” tambahnya.