Pawon Tembemburi juga mengusung konsep hidup apa adanya. Mereka menanam berbagai jenis tanaman, seperti belimbing wuluh, pepaya, dan singkong, yang nantinya akan diolah menjadi bahan masakan mereka. Mereka juga tidak ingin tempat itu terlalu ramai pengunjung.
“Karena kalau terlalu ramai hubungan kedekatan dengan tamu akan hilang. Tamu hanya sekadar datang, makan, dan minum, nggak ngobrol,” kata Okta. Mereka juga menghindari yang datang ke Pawon Tembemburi adalah mereka yang tidak tahu konsep tempat makan itu dan tidak menjaga lingkungan dengan membuang sampah sembarangan.
Meskipun tidak memiliki menu tetap, beberapa hidangan telah menjadi favorit pengunjung dan sering kali diminta. Hidangannya terdiri dari Mie Ongklok, Garang Asem dengan rasa asam dan segar dari belimbing wuluh, Ayam Asap yang dibumbui dengan rempah-rempah dan diasap hingga empuk, serta Labu Kukus.
Untuk minuman, wedang uwuh yang hangat dan kaya rasa menjadi pilihan banyak pengunjung. Ada juga Soju, bukan minuman keras dari Korea, melainkan campuran serai dan jeruk yang menyegarkan. Namun, salah satu minuman yang paling unik dan disukai di Pawon Tembemburi adalah kreasi dari Awan Merah, yaitu Wedang Terang Bulan. Minuman ini adalah mengombinasikan jahe, sereh, secang, kapulaga, dan daun jeruk, dicampur dengan air jahe yang difermentasi.