Pada awal 2012, Taman Safari Indonesia menyelamatkan seekor Harimau Sumatra di dalam areal arboretum PT Arara Abadi, Riau, Sumatra Barat. Pada saat penangkapan, harimau jantan yang diperkirakan berumur 4 tahun itu memiliki luka pada kuku kakinya. Luka tersebut mengalami infeksi, hingga kukunya terlepas dari jari kakinya. Harimau tersebut bernama Bimo.
Pada 2 Februari 2012, TSI Bogor langsung mengirimkan Tim Tiger Rescue setelah Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) meminta bantuan untuk menangani kasus ini.
Tim rescue melakukan pertolongan pertama dengan obat dan peralatan yang terbatas, karena beberapa obat-obatan pecah dalam perjalanan. Setelah dilakukan perawatan selama tiga hari, Bimo sudah mulai mengaum, namun belum dapat duduk dengan normal, dan terlihat gejala yang disebabkan kondisi syaraf Bimo yang tidak baik. Tim rescue memutuskan membawa Bimo ke rumah sakit hewan TSI Bogor.
“Kondisi pas datang ke Taman Safari matanya sudah mengecil menguning ini, badannya basah, udah susah untuk bertahan. Tapi dengan perjuangan kita sama tim dokter, Bimonya bisa selamat,” ungkap Deri.
Kondisi Bimo berangsur-angsur terus membaik, namun, setelah dilakukan general check-up, ternyata Bimo memiliki masalah reproduksi oligospermia, yaitu kondisi jumlah sperma sedikit. Sehingga, TSI Bogor berusaha meningkatkan kondisi kesehatan reproduksi Bimo.
Kini, setelah delapan tahun berlalu, kondisi reproduksi Bimo sudah membaik, dan saat ini Bimo sudah memiliki tiga ekor anak dari indukan bernama Cut Nyak. Cut Nyak juga merupakan harimau betina yang berasal dari alam, yang didatangkan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh, karena diduga sebagai man eater atau pemakan manusia.
Selain Cut Nyak, Harimau Sumatra bernama Giring juga terkenal sebagai man eater, yang pernah memakan 7-8 orang di Jambi. Harimau Sumatra lainnya adalah Salamah. Harimau betina ini ditemukan terjerat dalam perangkap babi selama tiga hari dan tiga malam.
Kondisinya sangat memprihatinkan saat ditemukan dan memerlukan intervensi medis segera. Beruntung, Salamah berhasil pulih dan kini hidup dengan baik di Taman Safari, walau kaki kanan bagian depannya harus diamputasi. Kini, semua harimau itu tinggal di TSI Bogor.