Liputan6.com, Jakarta – Indonesia kaya akan bahan baku rempah dan tanaman obat-obatan. Selain terkenal dengan rimpang jahe, kunyit, sere, untuk membuat minuman jamu, masih banyak rempah lainnya yang jarang diketahui khalayak umum.
Salah satunya kulit batang mesoyi yang merupakan bahan pelengkap jamu, bahan pengharum, kosmetik, dan sebagai obat penenang. Dengan banyak kegunaannya itu, nilai ekonomi dan permintaan pasar mesoyi pun cukup tinggi.
Dalam jurnal berjudul Kajian Etnobotani dalam Tradisi Minum Jamu Madura: Jamu Khusus Kesehatan Ibu dan Anak, Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember, Rabu, 9 Agustus 2023, mesoyi digunakan dalam campuran untuk jamu terlambat haid. Racikan jamu tersebut antara lain daun sirih, mesoyi, cengkeh, pinang muda, kayu manis, kunci pepet, kunir, kencur, jahe, merica, air kapur, dan cabe jamu.
Tumbuhan dengan nama latin Cryptocarya massoy (Oken) Konstren ini merupakan penghasil minyak atsiri dari keluarga Lauraceae. Meski jarang terdengar, ternyata tumbuhan ini luar biasa manfaatnya.
Mengutip dari laman Green Indonesia, mesoyi tergolong tumbuhan yang memiliki jenis pohon tinggi, bahkan bisa mencapai lebih dari 30 meter. Pohonnya punya batang yang tegak, tidak berlekuk dan terpilin.
Batangnya pun tidak berbanir, tidak pula bermata kayu, dengan diameter rata-rata hampir mencapai 65 cm. Kulit batangnya berwarna kelabu kehijauan atau muda dengan ketebalan kulit 5–15 mm.
Pohon ini mempunyai akar papan dengan tinggi 1-1,5 m; lebar 1-3 m dan tebal 5–15 mm. Daun muda dan kulit batang mesoyi mengeluarkan aroma yang khas, sebagai penanda terdapat kandungan minyak atsiri di bagian tersebut.
Minyak yang berasal dari kayu dan kulit kayu menjadi sumber alami utama dari C-10, C-12, C-14. Di mana komponen utama minyak adalah C-10 (5,6-dihydro-6-pentyl-2H-pyran-2-one) dan C-12 (5,6-dihydro-6-heptyl-2H-pyran-2-one) atau yang dikenal dengan massoia lakton.