Ipar itu mengungkap bahwa selama ini, ia yang menanggung biaya makan dan tempat tinggal si kakek. Namun, Ambon, si anak laki-laki kedua, malah memilih menaruh sang ayah di tempat sampah daripada menyewa tempat tinggal untuknya.
Ketika Pratiwi dan Dinas Sosial berupaya mengevakuasi kakek tersebut, Ambon menolak. Ia bersikeras mengaku tetap memberi makan sang ayah dan punya saksi atas tindakannya.
Ambon menjelaskan alasan ia enggan menempatkan ayahnya di pantai jombo. Ia merasa was-was terhadap kualitas perawatan di panti. Alasan tersebut muncul setelah ia mendengar informasi dari seseorang mengenai kondisi di panti.
“Enggak, enggak mau, ada saksinya di Dinas Sosial parah katanya,” pungkas Ambon.
Namun, klaim Ambon segera dibantah petugas Dinas Sosial yang hadir bersama Pratiwi. Petugas tersebut menegaskan bahwa informasi yang disampaikan Ambon tidak sesuai dengan kenyataan.
“Buktinya mana? Ada enggak videonya? Ini kan menyebarkan berita hoaks,” ucap petugas itu.
Selama proses mediasi, Ambon mendadak pergi meninggalkan Pratiwi. Setelah itu, Pratiwi berdialog kembali dengan saudara-saudara Ambon. Mereka akhirnhya sepakat menempatkan sang ayah di panti sosial. Namun, keputusan tersebut terhambat karena Ambon belum memberi persetujuan.