Liputan6.com, Jakarta – Sebuah organisasi peduli lingkungan, World Cleanup Day Indonesia, berhasil kumpulkan 86,52 kilogram sampah pada sebuah acara plogging (memungut sampah sambil jogging) yang dilaksanakan dari Monas sampai Bundaran HI. Acara tersebut diselenggarakan dalam rangka memperingati ulang tahun ke-6 World Cleanup Day pada Minggu (17/9/2023), yang diikuti oleh 1000 relawan.
Setelah sampah dikumpulkan, organisasi tersebut akan mengirimkannya kepada Waste4Change yang akan mengolah sampah agar tidak berakhir di TPA. Gerakan peduli lingkungan tersebut dimulai dari negara Estonia pada 2004 yang awalnya berasal dari kekhawatiran dari dampak sampah 20 tahun mendatang, lalu pada 2018 gerakan tersebut menjadi sebuah gerakan global yang diikuti oleh 120 negara pada tahun pertama. Setelah itu, pada 2023 gerakan World Cleanup Day telah diikuti sebanyak 195 negara di dunia.
Gerakan membersihkan lingkungan oleh World Cleanup Day di Indonesia telah dilaksanakan sejak 1 September 2023, dari Aceh hingga Papua, di 38 provinsi Indonesia. Dengan mengusung tagline #Kami13Juta harapannya 5 persen warga Indonesia dapat ikut serta dalam gerakan tersebut, dan akan terus bertambah ke depannya.
Gerakan tersebut bertujuan agar dapat menambah kesadaran masyarakat Indonesia mengenai kepedulian lingkungan dan pengelolaan sampah. Andy Bahari yang merupakan ketua dari World Cleanup Indonesia mengungkapkan bahwa sampah menjadi tanggung jawab dari seluruh masyarakat Indonesia, bukan hanya pemerintah, atau petugas kebersihan.
Ia juga menambahkan bahwa saat ini Indonesia membuat suatu kemajuan dalam penanganan sampah. Indonesia yang dahulu berada di peringkat kedua dalam negara yang paling banyak memproduksi sampah plastik kini berada di peringkat kelima dalam daftar tersebut. Ia juga mengatakan bahwa harapannya Indonesia dapat menangani sampah dengan lebih baik lagi, dan keluar dari 10 besar negara penghasil sampah terbanyak.